Sabtu, 26 Oktober 2019

4 Vitamin yang Penting untuk Dipenuhi Oleh Ibu Menyusui


Selama masa menyusui, Anda dituntut untuk memastikan produksi ASI senantiasa memadai untuk mencukupi kebutuhan harian si kecil. Itulah mengapa penting untuk memenuhi kebutuhan zat gizi harian ibu menyusui, yang tidak hanya penting untuk Anda, tapi juga bagi tumbuh kembang bayi. Dari beragam asupan zat gizi, vitamin masuk ke dalam salah satu daftar yang tidak boleh terlewatkan oleh ibu menyusui.
Maka itu, mari cari tahu jenis vitamin apa saja yang kebutuhannya penting di masa menyusui dalam ulasan ini!

Apa saja vitamin yang dibutuhkan ibu menyusui?


ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi selama usia 6 bulan alias ASI eksklusif. Atas dasar inilah, para ibu menyusui sebisa mungkin disarankan untuk memastikan produksi ASI tetap prima selama masa menyusui.
Asupan zat gizi harian dari berbagai sumber makanan dan minuman merupakan salah satu cara utama guna mendukung kesehatan ibu, sekaligus menjaga produksi ASI-nya.
Bukan hanya dari zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tapi Anda juga sebaiknya tidak melewatkan zat gizi mikro termasuk vitamin. Nah, demi memastikan kebutuhan vitamin harian ibu menyusui tidak kekurangan, berikut jenis vitamin yang setidaknya perlu Anda penuhi:

1. Vitamin C

Vitamin C termasuk ke dalam kelompok vitamin larut air yang banyak terkandung di dalam aneka sayur dan buah-buahan. Bagi ibu menyusui, kebutuhan vitamin C dalam tubuh meningkat sekitar 25 miligram (mg) dari kebutuhan semulanya.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan vitamin C untuk wanita usia subur 20-35 tahun yakni 75 mg. Jadi jika usia Anda berada di rentang 20-35 tahun dan sedang menyusui, total kebutuhan vitamin C harian menjadi 100 mg.
Vitamin yang identik terkandung di dalam buah jeruk ini merupakan antioksidan sebagai pelindung tubuh dari serangan radikal bebas. Bukan hanya itu, vitamin C juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka sekaligus penyerapan zat besi.
Terlebih lagi karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C sendiri, sehingga sangat mengandalkan dari asupan harian. Ibu menyusui bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian untuk diri dan bayinya dari buah kiwi, tomat, jambu biji, pepaya, stroberi, hingga paprika.
Jika asupan vitamin C Anda terlalu banyak, ginjal bertugas untuk menyaring sehingga kelebihannya akan dikeluarkan oleh tubuh.

2. Vitamin B12

Sama halnya seperti vitamin C, vitamin B12 juga tergolong ke dalam vitamin larut air. Asupan vitamin B12 yang memadai pada tubuh ibu, kemudian akan dihantarkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh bayi melalui ASI.
Bayi yang menyusui dari ibu yang mendapatkan asupan vitamin B12 dengan baik, juga menerima cukup vitamin B12. Sebaliknya, ibu yang kekurangan asupan vitamin B12, tentu membuat bayinya berisiko tidak mendapatkan vitamin B12 yang cukup juga.
Pentingnya vitamin B12 bagi bayi bukan tanpa alasan. Ini karena vitamin B12 mampu mendukung perkembangan otak dan produksi sel darah merah untuk bayi.
Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kekurangan vitamin B12 pada bayi dalam waktu lama berisiko menyebabkan kerusakan otak permanen.
Oleh karena itu, berdasarkan AKG tahun 2013, ibu menyusui usia 20-35 tahun dianjurkan untuk mencukupi sekitar 2,8 mikrogram (mcg) kebutuhan vitamin B12 harian. Sumber vitamin B12 bisa Anda peroleh dari produk susu, daging, ikan, telur, dan lain sebagainya.

3. Vitamin D

Vitamin D merupakan kelompok vitamin larut lemak, sehingga berbeda dengan vitamin B dan vitamin C. Asupan vitamin D yang cukup pada ibu menyusui bisa membantu mendukung perkembangan tulang yang sehat pada bayi.
Selain vitamin D, zat gizi lain yang tidak tercukupi dengan baik sehingga mengakibatkan rakitis yakni fosfat dan kalsium. Semua zat gizi tersebut diperlukan agar tulang dapat berkembang menjadi lebih sehat dan kuat.
Jika asupannya kurang, tulang bisa menjadi rapuh, lemah, pertumbuhannya terganggu, hingga mengalami kelainan pada bentuknya. Sebenarnya, kekurangan vitamin D pada bayi yang sedang menyusui jarang sekali terjadi.
Namun, tidak ada salahnya untuk tetap berusaha memenuhi kebutuhan vitamin D harian dari berbagai sumber makanan. Agar tidak kekurangan, menurut AKG tahun 2013, ibu menyusui usia 20-35 tahun disarankan untuk memenuhi sebanyak 15 mcg vitamin D.
Jumlah ini sebenarnya sama dengan wanita usia subur lainnya yang tidak sedang menyusui. Di samping itu, Anda juga bisa membantu memenuhi asupan vitamin D tubuh Anda dan bayi dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari.
Sementara dari sumber makanan harian, Anda bisa memperbanyak makan ikan, kuning telur, hati sapi, jamur, susu, dan lainnya.

4. Vitamin A

Masih sama dengan vitamin D, vitamin A juga merupakan salah satu jenis vitamin yang bisa dengan mudah larut dalam lemak. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, vitamin A berfungsi penting untuk menjaga kesehatan mata.
Namun bukan itu saja, vitamin A juga dapat menjaga sistem kekebalan tubuh, bahkan mendukung kesehatan tulang bagi ibu menyusui serta bayinya. Menurut World Health Organization (WHO), kurangnya vitamin A pada anak bisa meningkatkan risiko penyakit infeksi, termasuk campak dan diare.
Itu sebabnya, asupan vitamin A ibu menyusui sebaiknya selalu tercukupi dengan baik sehingga bisa diberikan pada bayi melalui ASI.
Asupan makanan ibu selama masa menyusui bisa dibilang sebagai penentu penting, baik bagi kesehatan tubuh ibu maupun bayinya. Kebutuhan vitamin A harian untuk ibu menyusui usia 20-35 tahun paling tidak sekitar 850 mcg.
Menurut AKG dari Kementerian Kesehatan RI, normalnya, wanita usia subur 20-35 tahun membutuhkan 500 mcg vitamin A. Kebutuhan tersebut meningkat 350 mcg ketika Anda sedang menyusui. Jadi, total yang Anda butuhkan yakni 850 mcg vitamin A.
Anda bisa memperoleh sumber vitamin A dari sumber makanan hewani maupun nabati, seperti hati sapi, keju, sayur bayam, wortel, dan lain sebagainya.

Perlukah ibu menyusui minum suplemen vitamin tambahan?


Sebenarnya, kebutuhan vitamin harian pada ibu menyusui bisa tercukupi dengan makan beragam sumber makanan, maupun dari kegiatan lainnya. Contohnya mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup di pagi hari agar memperoleh asupan vitamin D.
Sedangkan untuk suplemen tambahan, bisa disesuaikan kembali dengan kebutuhan Anda dan bayi. Jika memang dibutuhkan, ibu menyusui bisa mengonsumsi suplemen vitamin A untuk membantu memenuhi kebutuhan hariannya.
Berdasarkan Drugs and Lactation Database, dosis harian sebanyak 1500 mcg vitamin A diperkirakan tidak akan membahayakan kondisi kesehatan ibu menyusui dan bayinya. Namun, Anda sebaiknya menghindari dosis harian vitamin A yang lebih dari 3000 mcg.
Begitu pula dengan suplemen vitamin tambahan lainnya, Anda bisa menyesuaikannya kembali dengan kondisi dan kebutuhan tubuh Anda. Memang, sumber makanan dan minuman harian seharusnya sudah menyediakan semua zat gizi yang dibutuhkan ibu menyusui.
Akan tetapi, beberapa ibu menyusui mungkin membutuhkan suplemen vitamin tambahan guna membantu mencukupi kebutuhan zat gizi yang meningkat.
Penting untuk dipahami bahwa suplemen tidak dapat menggantikan asupan makanan harian. Pastikan Anda telah berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari dokter sebelum memutuskan untuk minum suplemen vitamin tambahan selama masa menyusui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar